Selasa, 12 Maret 2013

LARUTAN, SUSPENSI, DAN KOLOID


 1.      Larutan
Larutan adalah campuran homogen dari dua atau lebih zat (unsur/molekul). Ketika ditempatkan dalam air, kebanyakan zat akan terlarut dan zat yang terlarut ini disebut soluble (dapat larut) dan yang lainnya yang tidak dapat larut disebut insoluble (tidak dapat larut). Garam dan gula sangat mudah larut dalam air.
Dalam suatu larutan, zat yang menunjukkan jumlah yang lebih besar disebut dengan pelarut dan zat yang jumlahnya lebih sedikit disebut zat terlarut. Apa artinya bahwa suatu zat terlarut dalam zat lainnya? Hal ini berarti bahwa molekul-molekul dari zat terlarut terpisah dan terdistribusikan secara merata dalam pelarut.
Zat tidak dapat larut (insoluble) mempertahankan keadaannya agar tidak terdistribusi dalam pelarut. Biasanya yang digunakan sebagai pelarut adalah air, karena kebanyakan zat padat akan terlarut dalam air, tetapi sebenarnya hampir semua cairan dapat dijadikan pelarut.
Zat terlarut pun bisa berada dalam kondisi, padat, cair atau gas. Contoh larutan logam padat adalah baja (Fe+C), kuningan (Cu+Zn) dan perunggu (Cu+Sn). Kedua komponen logam tersebut saling elarutkan, sama seperti larutan dengan komponen cair atau gas. Contohnya adalah karbondioksida yang ditambahkan ke dalam minuman agar berbuih. Dalam air kolam, sungai dan juga laut, gas semisal oksigen, karbondioksida dan gas lainnya masuk ke dalam larutan secara alami. Kehadiran gas-gas ini dalam air memungkinkan adanya kehidupan dasar laut
 2. Suspensi ( Campuran )
Bilamana kita mencampurkan gula dengan air maka akan didapatkan larutan, namun jika kita mencampurkan pasir kedalam air, kita akan mendapatkan campuran. Ketika kita mencampurkan garam dan pasir maka yang akan kita dapatkan juga adalah campuran. Dengan menggunakan sepasang penjepit tipis akan dimungkinkan untuk memisahkan butiran pasir dari air atau sepotong batubara dari bubuk campuran, tetapi hal ini tidak dapat dilakukan untuk memisahkan molekul-molekul gula dari air, karena ukurannya yang sangat kecil. Karena hal itulah yang membedakan suatu campuran dengan larutan. Dalam suatu campuran partikel-partikelnya berukuran cukup besar, sehingga mungkin untuk dipisahkan dengan menggunakan metode mekanik.
 Misalnya dengan menggunakan ayakan campuran dapat dipisahkan menjadi bagian-bagian penyusunnya. Tetapi hal ini tidak bisa dilakukan terhadap larutan dikarenakan ukurannya yang sangat kecil. Untuk memisahkan komponen dalam larutan harus menggunakan metode fisika seperti destilasi.
Jadi campuran tersusun dari pertikel-partikel yang berukuran cukup besar, sedangkan larutan tersusun dari partikel-partikel yang sangat kecil. Suspensi yang kadang kita temui, misalnya minuman kopi/ teh tubruk yang ampasnya bisa kita saring.
3. KOLOID
Pada larutan, partikel-partikel tersebar secara merata, tetapi tidaklah terjadi pada campuran. Dalam campuran molekul-molekul tidak terpisah dan menyisakan partikel padat. Dari bagian ini terlihat ukurannya, bahwa larutan terbentuk dari partikel-partikel yang sangat kecil dan campuran terbentuk dari partikel-partikel yang cukup besar.
Koloid adalah kondisi pertengahan, antara campuran dan larutan. Pada koloid terjadi dispersi (penyebaran) partikel-partikel kecil tetapi bukan berukuran molekul. Hal yang membedakan koloid dari larutan dan campuran adalah pada ukurannya.
Koloid adalah tersebarnya partikel-partikel kecil dengan ukuran 10-7 sampai 10-5 cm. Jika partikel yang lebih besar dari 10-5 cm maka disebut dengan campuran dan jika ukuran partikel lebih kecil dari  10-7 cm maka disebut dengan larutan. 
Perbedaan Larutan, Koloid dan Suspensi
Perbandingan campuran
Aspek
Larutan
Koloid
Suspensi
Ukuran Partikel
< 10-7 cm
10-7 < s.d <10-5 cm
10-5 cm <
Jumlah Fasa
1
2
2
Distribusi Partikel
homogen
heterogen
Heterogen
Penyaringan
Tidak dapat disaring
Tidak dapat disaring kecuali dengan penyaring ultra
Dapat disaring
Kestabilan
Stabil, tidak memisah
Stabil,tidak memisah
Tidak stabil, memisah
Contoh
Larutan gula, larutan garam, udara bersih
Tepung kanji dalam air, mayonase, debu di udara
Campuran pasir dan air, sel darah merah dan plasma putih dalam plasma darah.
 C. KLASIFIKASI KOLOID
Koloid adalah suatu campuran zat heterogen (dua fase) antara dua zat atau lebih di mana partikel-partikel zat yang berukuran koloid (fase terdispersi/yang dipecah) tersebar secara merata di dalam zat lain (medium pendispersi/ pemecah). Ukuran partikel koloid berkisar antara 1-100 nm. Ukuran yang dimaksud dapat berupa diameter, panjang, lebar, maupun tebal dari suatu partikel.
Contoh lain dari sistem koloid adalah adalah tinta, yang terdiri dari serbuk-serbuk warna (padat) dengan cairan (air). Selain tinta, masih terdapat banyak sistem koloid yang lain, seperti mayones, hairspray, jelly, dll.  
Koloid terdiri atas fase terdispersi dan medium pendispersi. Medium pendispersi adalah medium (materi) dimana partikel-partikel koloid terdistribusi. Sol gas (aerosol padat) merupakan koloid dimana zat padat terdistribusikan dalam medium gas. Zat padat inilah yang selanjutnya disebut fase terdispersi.
Fase terdispersi maupun medium pendispersi dapat berupa padat, cair atau gas. Berdasarkan fase terdispersinya, koloid dapat diklasifikasikan menjadi sol, emulsi dan buih. Selanjutnya sol, emulsi dan buih dikelompokkan lagi berdasarkan medium pendispersinya.
Baik pendekatan fase terdispersi maupun medium pendispersinya dahulu tidak cukup bermasalah, hanya lebih memudahkan dalam mengelompokkan sifat-sifat tiap kelompok. Tabel 3.3 akan memudahkan dalam mengklasifikasikan koloid.
Klasifikasi dan Contoh Koloid

MEDIUM PENDISPERSI
Padat
Cair
Gas
FASE
TERDISPERSI
Padat
Sol Padat

Contoh: paduan logam, gelas berwarna, intan hitam
Sol Cair

Contoh: cat, tinta, tepung dalam air, tanah liat
Sol Gas (Aerosol padat)
Contoh:
debu di udara, asap pembakaran
Cair
Emulsi Padat (Gel)

Contoh: jelly, keju,mentega, nasi
Emulsi Cair

Contoh:susu, mayones,krim tangan
Emulsi Gas (Aerosol Cair)
Contoh:awan, kabut, semprotan (seperti hairspray, obat nyamuk semprot)
Gas
Buih Padat
Contoh: batu apung,marsmallow, karet busa, stereoform
Buih Cair (buih)
Contoh:putih telurdikocok,busa sabun






Catatan:
Tidak ada sistem koloid dengan fase terdispersi dan medium pendispersi gas, karena dianggap sebagai larutan (campuran homogen).
D.KOLOID SOL
Sol merupakan jenis koloid dimana fase terdispersinya merupakan zat padat dan medium pendispersinya bisa berupa padat, cair atau gas sehingga menghasilkan tiga (3) macam koloid sol, yaitu sol padat, sol cair dan sol gas. Contoh dari koloid sol yang biasa kita temui dalam kehidupan sehari-hari adalah cat, tanah liat, dll. Dalam bagian ini yang akan banyak dibahas adalah koloid sol cair.
1.      Sol Padat
Sol padat merupakan sol di dalam medium pendispersi padat. Contohnya adalah paduan logam, gelas berwarna, dan intan hitam.
2.      Sol Cair
Sol cair merupakan sol di dalam medium pendispersi cair. Contohnya adalah cat, tinta, tepung dalam air, tanah liat, dll. 
3.      Sol Gas (Aerosol Padat)
Sol gas merupakan sol di dalam medium pendispersi padat. Contohnya adalah debu di udara, asap pembakaran, dll.

8 komentar: