1.
Larutan
Larutan
adalah campuran homogen dari dua atau lebih zat (unsur/molekul). Ketika
ditempatkan dalam air, kebanyakan zat akan terlarut dan zat yang terlarut ini
disebut soluble (dapat larut) dan yang lainnya yang tidak dapat larut
disebut insoluble (tidak dapat larut). Garam dan gula sangat mudah larut
dalam air.
Dalam suatu
larutan, zat yang menunjukkan jumlah yang lebih besar disebut dengan pelarut
dan zat yang jumlahnya lebih sedikit disebut zat terlarut. Apa artinya bahwa
suatu zat terlarut dalam zat lainnya? Hal ini berarti bahwa molekul-molekul
dari zat terlarut terpisah dan terdistribusikan secara merata dalam pelarut.
Zat tidak
dapat larut (insoluble) mempertahankan keadaannya agar tidak
terdistribusi dalam pelarut. Biasanya yang digunakan sebagai pelarut adalah
air, karena kebanyakan zat padat akan terlarut dalam air, tetapi sebenarnya
hampir semua cairan dapat dijadikan pelarut.
Zat terlarut
pun bisa berada dalam kondisi, padat, cair atau gas. Contoh larutan logam padat
adalah baja (Fe+C), kuningan (Cu+Zn) dan perunggu (Cu+Sn). Kedua komponen logam
tersebut saling elarutkan, sama seperti larutan dengan komponen cair atau gas.
Contohnya adalah karbondioksida yang ditambahkan ke dalam minuman agar berbuih.
Dalam air kolam, sungai dan juga laut, gas semisal oksigen, karbondioksida dan
gas lainnya masuk ke dalam larutan secara alami. Kehadiran gas-gas ini dalam
air memungkinkan adanya kehidupan dasar laut
2. Suspensi
( Campuran )
Bilamana
kita mencampurkan gula dengan air maka akan didapatkan larutan, namun jika kita
mencampurkan pasir kedalam air, kita akan mendapatkan campuran. Ketika kita
mencampurkan garam dan pasir maka yang akan kita dapatkan juga adalah campuran.
Dengan menggunakan sepasang penjepit tipis akan dimungkinkan untuk memisahkan
butiran pasir dari air atau sepotong batubara dari bubuk campuran, tetapi hal
ini tidak dapat dilakukan untuk memisahkan molekul-molekul gula dari air,
karena ukurannya yang sangat kecil. Karena hal itulah yang membedakan suatu
campuran dengan larutan. Dalam suatu campuran partikel-partikelnya berukuran
cukup besar, sehingga mungkin untuk dipisahkan dengan menggunakan metode
mekanik.
Misalnya
dengan menggunakan ayakan campuran dapat dipisahkan menjadi bagian-bagian
penyusunnya. Tetapi hal ini tidak bisa dilakukan terhadap larutan dikarenakan
ukurannya yang sangat kecil. Untuk memisahkan komponen dalam larutan harus
menggunakan metode fisika seperti destilasi.
Jadi
campuran tersusun dari pertikel-partikel yang berukuran cukup besar, sedangkan
larutan tersusun dari partikel-partikel yang sangat kecil. Suspensi yang kadang
kita temui, misalnya minuman kopi/ teh tubruk yang ampasnya bisa kita saring.
3. KOLOID
Pada
larutan, partikel-partikel tersebar secara merata, tetapi tidaklah terjadi pada
campuran. Dalam campuran molekul-molekul tidak terpisah dan menyisakan partikel
padat. Dari bagian ini terlihat ukurannya, bahwa larutan terbentuk dari
partikel-partikel yang sangat kecil dan campuran terbentuk dari
partikel-partikel yang cukup besar.
Koloid
adalah kondisi pertengahan, antara campuran dan larutan. Pada koloid terjadi
dispersi (penyebaran) partikel-partikel kecil tetapi bukan berukuran molekul.
Hal yang membedakan koloid dari larutan dan campuran adalah pada ukurannya.
Koloid
adalah tersebarnya partikel-partikel kecil dengan ukuran 10-7 sampai
10-5 cm. Jika partikel yang lebih besar dari 10-5 cm maka
disebut dengan campuran dan jika ukuran partikel lebih kecil dari 10-7
cm maka disebut dengan larutan.
Perbedaan
Larutan, Koloid dan Suspensi
Perbandingan
campuran
|
|||
Aspek
|
Larutan
|
Koloid
|
Suspensi
|
Ukuran
Partikel
|
< 10-7 cm
|
10-7
< s.d <10-5 cm
|
10-5 cm <
|
Jumlah
Fasa
|
1
|
2
|
2
|
Distribusi
Partikel
|
homogen
|
heterogen
|
Heterogen
|
Penyaringan
|
Tidak
dapat disaring
|
Tidak dapat
disaring kecuali dengan penyaring ultra
|
Dapat disaring
|
Kestabilan
|
Stabil, tidak memisah
|
Stabil,tidak memisah
|
Tidak stabil,
memisah
|
Contoh
|
Larutan
gula, larutan garam, udara bersih
|
Tepung kanji
dalam air, mayonase,
debu di udara
|
Campuran
pasir dan air, sel darah merah dan plasma putih dalam plasma darah.
|
C. KLASIFIKASI
KOLOID
Koloid adalah suatu
campuran zat heterogen (dua fase) antara dua zat atau lebih di mana
partikel-partikel zat yang berukuran koloid (fase terdispersi/yang dipecah)
tersebar secara merata di dalam zat lain (medium pendispersi/ pemecah). Ukuran
partikel koloid berkisar antara 1-100 nm. Ukuran yang dimaksud dapat
berupa diameter, panjang, lebar, maupun tebal dari suatu partikel.
Contoh lain
dari sistem koloid adalah adalah tinta, yang terdiri dari serbuk-serbuk warna
(padat) dengan cairan (air). Selain tinta, masih terdapat banyak sistem koloid
yang lain, seperti mayones, hairspray, jelly, dll.
Koloid
terdiri atas fase terdispersi dan medium pendispersi. Medium
pendispersi adalah medium (materi) dimana partikel-partikel koloid
terdistribusi. Sol gas (aerosol padat) merupakan koloid dimana zat padat
terdistribusikan dalam medium gas. Zat padat inilah yang selanjutnya disebut
fase terdispersi.
Fase
terdispersi maupun medium pendispersi dapat berupa padat, cair atau gas.
Berdasarkan fase terdispersinya, koloid dapat diklasifikasikan menjadi sol,
emulsi dan buih. Selanjutnya sol, emulsi dan buih dikelompokkan
lagi berdasarkan medium pendispersinya.
Baik
pendekatan fase terdispersi maupun medium pendispersinya dahulu tidak cukup
bermasalah, hanya lebih memudahkan dalam mengelompokkan sifat-sifat tiap
kelompok. Tabel 3.3 akan memudahkan dalam mengklasifikasikan koloid.
Klasifikasi
dan Contoh Koloid
|
MEDIUM
PENDISPERSI
|
|||
Padat
|
Cair
|
Gas
|
||
FASE
TERDISPERSI
|
Padat
|
Sol Padat
Contoh: paduan logam, gelas
berwarna, intan hitam
|
Sol Cair
Contoh:
cat, tinta, tepung dalam air, tanah liat
|
Sol Gas (Aerosol padat)
Contoh:
debu di
udara, asap pembakaran
|
Cair
|
Emulsi
Padat (Gel)
Contoh:
jelly, keju,mentega, nasi
|
Emulsi
Cair
Contoh:susu, mayones,krim tangan
|
Emulsi Gas
(Aerosol Cair)
Contoh:awan,
kabut, semprotan (seperti hairspray, obat nyamuk semprot)
|
|
Gas
|
Buih Padat
Contoh:
batu apung,marsmallow, karet busa,
stereoform
|
Buih Cair
(buih)
Contoh:putih
telurdikocok,busa sabun
|
–
|
|
Catatan:
Tidak ada sistem koloid dengan fase terdispersi
dan medium pendispersi gas, karena dianggap sebagai larutan (campuran homogen).
D.KOLOID SOL
Sol
merupakan jenis koloid dimana fase terdispersinya merupakan zat padat dan
medium pendispersinya bisa berupa padat, cair atau gas sehingga menghasilkan
tiga (3) macam koloid sol, yaitu sol padat, sol cair dan sol
gas. Contoh dari koloid sol yang biasa kita temui dalam kehidupan
sehari-hari adalah cat, tanah liat, dll. Dalam bagian ini yang akan banyak
dibahas adalah koloid sol cair.
1.
Sol Padat
Sol padat
merupakan sol di dalam medium pendispersi padat. Contohnya adalah paduan logam,
gelas berwarna, dan intan hitam.
2.
Sol Cair
Sol cair
merupakan sol di dalam medium pendispersi cair. Contohnya adalah cat, tinta,
tepung dalam air, tanah liat, dll.
3.
Sol Gas (Aerosol Padat)
Sol gas
merupakan sol di dalam medium pendispersi padat. Contohnya adalah debu di
udara, asap pembakaran, dll.
Mantap teman.
BalasHapusPelajaran kimianya lengkap juga
Terimakasih
menang BERSAMA
Hidup Adalah Perjuangan
lumayan buat tambahin ilmu...
BalasHapustabelnya kepotong
BalasHapusTabelnya kapotong
BalasHapusBisa digeser
Hapustabelnya kepotong jg
BalasHapusbisa digeser ke samping kak
BalasHapusMantap,semoga berkah,Amiiinnn
BalasHapus